Pengelolaan
lahan pekarangan selain dilatarbelakangi terus menurunnya lahan pertanian
seiring pertambahan jumlah penduduk, juga potensi lahan 21.796 ha pekarangan
yang belum terkelola dengan optimal diseluruh Kab. Jombang. Selain itu, sarana pengelolaan yang cukup
tersedia, menjadikan alasan utama pemanfaatan lahan pekarangan.
Beberapa
tujuan yang ingin dicapai adalah selain upaya ekstensifikasi pertanian, juga
diharapkan masyarakat mampu mandiri dalam penyediaan pangan yang sehat sesuai
kebutuhan dengan potensi yang dimiliki.
Teknis
pemanfaatan lahan pekarangan bisa dilakukan dengan pemanfaatan barang bekas
seperti paralon bekas, kaleng bekas, bambu dll sebagai tempat media tanam
ataupun pengganti pot. Untuk media tanam
bisa dari tanah pekarangan yang ditambahkan komos dari limbah dapur ataupun
pupuk cairnya. Dinas Pertanian Kab.
Jombang telah banyak mengembangkan teknis peningkatan kesuburan lahan dengan
pemanfaatan potensi local.
Pada
prinsipnya, kesuburan media harus meliputi kesuburan Fisik, Biologis dan Kimia
tanah yang kesemuanya bisa dicukupi dengan potensi yang ada. Untuk benih bisa diperoleh dari kios
pertanian ataupun seleksi benih yang dilakukan sendiri dari hasil panen. Agar lebih beragam, dikembangkan selain
tanaman sayur, buah ataupun tanaman obat juga diarahkan pada peternakan dan
perikanan, Selain saling melengkapi
system budidayanya, juga menambah keragaman produk untuk keragaman pangan dan
gizi.
Harapan
kita, tiap Rumah tangga bisa memanfaatkan pekarangan sesuai potensinya secara
optimal. Apalagi jika kegiatan
budidayanya ditunjang peternakan dan perikanan, akan bisa menambah supply
protein hewani untuk tiap keluarga.
Bahkan sekarang sudah ada teknologi budidaya padi dalam pot, yang
dilakukan untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga dengan tambahan peralatan
tepat guna sebagai penanganan pasca panennya.
Dampak
yang diharapkan dari pengelolaan pekarangan ini adalah Produk pertanian bisa
sampai ke konsumen tanpa perantara.
Rumah tangga bisa memproduksi dan mengkonsumsi sendiri produk
pertaniannya. Sangat efektif dan
efisien. Selain itu, kualitas hasil
pekarangan sendiri bisa dikendalikan dengan memperhatikan factor kesehatan. Dengan demikian kesehatan masyarakat akan
meningkat. Hal lain yang bisa dimanfaatkan
adalah limbah rumah tangga yang sangat berperan dalam proses budidaya yang
berdampak pada kelestarian lingkungan. Dampak
pada pasar memang besar jika hal ini dilakukan dalam skala luas. Harapan kita, petani akan beralih merambah
pasar luar yang lebih luas baik luar daerah ataupun pasar eksport. Dengan demikian, akan ada peningkatan
perekonomian daerah. Selain itu, yang
terpenting adalah masyarakat bisa mandiri pangan dengan keragaman pangan dan
gizi.
Dengan
pemanfaatan pekarangan diharapkan bisa membawa masyarakat menuju kemandirian
pangan. Untuk itu, kita harapkan
kesadarannya kepada seluruh masyarakat untuk mendukung kegiatan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar