Selasa, 03 April 2012

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN JOMBANG




Pengelolaan lahan pekarangan selain dilatarbelakangi terus menurunnya lahan pertanian seiring pertambahan jumlah penduduk, juga potensi lahan 21.796 ha pekarangan yang belum terkelola dengan optimal diseluruh Kab. Jombang.  Selain itu, sarana pengelolaan yang cukup tersedia, menjadikan alasan utama pemanfaatan lahan pekarangan.
Beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah selain upaya ekstensifikasi pertanian, juga diharapkan masyarakat mampu mandiri dalam penyediaan pangan yang sehat sesuai kebutuhan dengan potensi yang dimiliki.
Teknis pemanfaatan lahan pekarangan bisa dilakukan dengan pemanfaatan barang bekas seperti paralon bekas, kaleng bekas, bambu dll sebagai tempat media tanam ataupun pengganti pot.  Untuk media tanam bisa dari tanah pekarangan yang ditambahkan komos dari limbah dapur ataupun pupuk cairnya.  Dinas Pertanian Kab. Jombang telah banyak mengembangkan teknis peningkatan kesuburan lahan dengan pemanfaatan potensi local. 
Pada prinsipnya, kesuburan media harus meliputi kesuburan Fisik, Biologis dan Kimia tanah yang kesemuanya bisa dicukupi dengan potensi yang ada.  Untuk benih bisa diperoleh dari kios pertanian ataupun seleksi benih yang dilakukan sendiri dari hasil panen.  Agar lebih beragam, dikembangkan selain tanaman sayur, buah ataupun tanaman obat juga diarahkan pada peternakan dan perikanan,  Selain saling melengkapi system budidayanya, juga menambah keragaman produk untuk keragaman pangan dan gizi.
Harapan kita, tiap Rumah tangga bisa memanfaatkan pekarangan sesuai potensinya secara optimal.  Apalagi jika kegiatan budidayanya ditunjang peternakan dan perikanan, akan bisa menambah supply protein hewani untuk tiap keluarga.  Bahkan sekarang sudah ada teknologi budidaya padi dalam pot, yang dilakukan untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga dengan tambahan peralatan tepat guna sebagai penanganan pasca panennya.
Dampak yang diharapkan dari pengelolaan pekarangan ini adalah Produk pertanian bisa sampai ke konsumen tanpa perantara.  Rumah tangga bisa memproduksi dan mengkonsumsi sendiri produk pertaniannya.  Sangat efektif dan efisien.  Selain itu, kualitas hasil pekarangan sendiri bisa dikendalikan dengan memperhatikan factor kesehatan.  Dengan demikian kesehatan masyarakat akan meningkat.   Hal lain yang bisa dimanfaatkan adalah limbah rumah tangga yang sangat berperan dalam proses budidaya yang berdampak pada kelestarian lingkungan.  Dampak pada pasar memang besar jika hal ini dilakukan dalam skala luas.  Harapan kita, petani akan beralih merambah pasar luar yang lebih luas baik luar daerah ataupun pasar eksport.  Dengan demikian, akan ada peningkatan perekonomian daerah.  Selain itu, yang terpenting adalah masyarakat bisa mandiri pangan dengan keragaman pangan dan gizi.
Dengan pemanfaatan pekarangan diharapkan bisa membawa masyarakat menuju kemandirian pangan.  Untuk itu, kita harapkan kesadarannya kepada seluruh masyarakat untuk mendukung kegiatan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar