Selasa, 03 April 2012

Pengembangan Burng Hantu untuk Mengendaliakn Hama Tikus



1.      Mengapa masih banyak serangan Tikus?
a.       Makanan tikus selalu tersedia terutama di aderah yang tanamnya tidak serempak (Tikus bisa makan tanaman pada setiap vase pertumbuhan)
b.      Adanya sarang semak, jalan sawah, tanggul, pematang dll)
c.       Perkembangbiakannya cepat (dapat bermigrasi)
d.      Petani kurang kompak dalam gerakan massal
e.       pengendalian belum tuntas dan berkesinambngan.

2.      Bagaimana Karakteristik tikus?
a.       Tikus tergolong hewan yang cerdik.
b.      Anakan tiap pasang tikus mencapai 6 ekor, setahun mencapai 1.140 ekor/pasang/tahun.
c.       Butuh waktu 1,5 bulan untuk beranak kembali.

3.      Bagimana ciri-ciri Burung Hantu?
a.       Ciri: berwarna coklat muda kekuningan, bagian dada, perut dan bawah sayap berwarna putih dengan bintik-bintik hitam, paruh runcing, kuku tajam, suara nyaring.
b.      Dalam sehari memakan tikus 2-5 ekor, tanpa mengurangi naluri membunuhnya.  Selain itu Burhan bisa membunuh lebih banyak dari yang dimakan.
c.       Sepasang Burhan, mampu mengawasi 5-10 Ha
d.      Mampu mendengar suara temannya dari jarak 2 Km

4.      Bagaimana cara pengendalian tikus?
a.       Pemasangan bubu tikus/ Rodentisida di persemaian
b.      Teknis Budidaya yang tepat (misal SRI)
c.       Penataan pola tanam yang serempak
d.      Rodentisida di sekitar sarang
e.       Gerakan pengendalian massal pada hamparan luas
f.       Rutin dalam pengandalian.
g.      Mengembangkan musuh alami (Burhan, Kucing)

5.      Bagaimana melestarikan Burhan?
a.       Dengan memasang Pagupon di lahan sawah dengan ketinggian 7-10 m
b.      Ditangkarkan
c.       Tidak memburu/ melindungi Burhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar