Baru baru ini masyarakat dihebohkan
dengan serangan Tomcat. Mendengar
namanya, orang terbayang makhluk berukuran besar dan ganas. Apalagi berita yang
diekspose media, makhluk ini banyak menyerang manusia. Tak urung, masyarakat pun dibuat resah. Bebarapa
Kabupaten/ Kota di Jawa termasuk di Jombang mulai dibikin resah oleh Tomcat. Pemerintah
harus mengadakan rapat khusus dan pejabatpun juga harus mengeluarkan pernyataan
menyikapi fenomena Tomcat.
Tapi setelah dibuktikan, ternyata Tomcat
adalah sejenis serangga yang biasa tinggal di sawah dengan nama latin Paederus fuscipes Curtis. Berukuran
panjang tidak lebih dari 1 cm, dengan kombinasi warna merah hitam menjauhkan
makhluk kecil ini dari kesan ganas. Justru kita harus berterimakasih dengan
makhluk ini. Serangga kecil ini merupakan sejenis pemangsa hama ulat grayak,
kutu daun (aphis) pada kedelai dan hama wereng pada padi serta beberapa jenis
herbivore (pemakan tumbuhan) lain. Dengan demikian, Tomcat termasuk musuh alami
atau serangga predator (pemangsa) hama tanaman sehingga bisa disebut sebagai sahabat
bagi petani.
Kalau saja Tomcat berbahaya, tentu
seharusnya para petani di sawah terlebih dahulu yang banyak diserang tapi dari
pemberitaan yang banyak di serang justru warga kota dan perumahan. Mungkin si Tomcat
sengaja ingin mencari perhatian. Seperti temannya Tom & Jerry yang jauh
lebih tenar tiap hari tampil di TV. Karena itu, Sutami Koordinator petugas POPT
(Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman) Kabupaten Jombang menjelaskan Tomcat
yang banyak ditemui di rumah-rumah adalah kejadian yang wajar. Setelah tanaman padi
habis dipanen serangga ini akan berpindah dari sawah. Dia akan tertarik kepada
cahaya sehingga akan masuk ke rumah-rumah atau pemukiman.
Terkait terjadinya rasa gatal ketika
terpapar Tomcat, kejadian sesungguhnya adalah bukan karena serangga ini
menggigit atau menyengat manusia. Tetapi karena orang yang dihinggapi Tomcat
kaget kemudian memukulnya maka Si Tomcat mengeluarkan cairan pederin dari
tubuhnya. Cairan ini juga merupakan senjata mematikan bagi Tomcat untuk melawan
musuh-musuhnya. Diantaranya adalah hama yang menyerang tanaman.
Jadi, sekali lagi kita tidak perlu
risau dengan Tomcat. Tapi juga tetap perlu waspada karena apabila dia hinggap
di tubuh kita kemudian salah memperlakukan yang terjadi adalah rasa gatal panas
dan melepuh pada kulit.
Tips menghadapi Tomcat :
·
Mengurangi penerangan lampu dan menutup rapat
jendela dan pintu (diberi kasa).
·
Hindari duduk dibawah penerangan lampu.
·
Pasang kelambu.
·
Gunakan lotion anti serangga.
·
Apabila serangga menempel dikulit jangan
digencet, diusir dengan lidi atau ditiup.
·
Lestarikan keseimbangan ekosistem. Hindari
berburu kodok di sawah, hindari penggunaan pestisida secara tidak bijak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar